Jakarta – Vaksin COVID-19 telah memberikan harapan baru bagi dunia untuk mengatasi pandemi Corona tapi vaksin ini tak dapat langsung menyelesaikan masalah.
Keadaan darurat pandemi membuat sebagian negara berlomba-lomba dalam mendapatkan vaksin dan sejumlah negara kini tengah menggencarkan vaksinasi COVID-19, termasuk Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan untuk memastikan negara-negara miskin dan berpenghasilan rendah mendapatkan vaksin COVID-19 secara adil dari situasi ‘berebut’ vaksin seperti ini dapat mengancam program COVAX.
Pasalnya, demi mendapatkan vaksin COVID-19 tak sedikit negara kaya yang secara agresif membuat kesepakatan langsung dengan perusahaan farmasi.
WHO pun telah meminta kepada para negara kaya supaya proses vaksinasi di seluruh dunia dapat berjalan beriringan dengan membagi vaksin COVID-19 secara adil.
Namun, rencana COVAX untuk membagikan sebanyak 1,3 juta miliar dosis vaksin COVID-19 masih sangat lambat pendistribusiannya ke negara-negara miskin dan berkembang di tahun ini.
“Apabila hal ini masih terus berlanjut dunia tak akan pulih dari COVID-19 dalam waktu dekat tanpa adanya ketersediaan vaksin yang mencukupi,” ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Kami telah membuat kemajuan besar. Tapi kemajuan ini rapuh jika beberapa negara terus mendekati produsen yang memproduksi vaksin yang diandalkan COVAX dan kami perlu mempercepat pasokan dan distribusi vaksin COVID-19,” ungkapnya.
DIBACA JUGA :
Wohh just what I was searching for, appreciate it for putting up.