Analisa perusahaan Tren Mikro INC mengatakan jika tiadanya pemirsa pada Olimpiade dan Paralimpiade 2020 kurangi kejahatan cyber.
Perusahaan keamanan internet Tren Mikro INC mengatakan, paling sedikit jumlah serangan cyber dapat diakibatkan Olimpiade Tokyo 2020 serta Paralimpiade 2020 tidak didatangi oleh pemirsa.
Shutterstock Contoh kejahatan digital, data pribadi, peretasan, peretasan digital, hacker
“Ketidakberadaan pemirsa karena wabah Covid-19 ini mengakibatkan mekanisme ticket dan info yang lain tidak dapat dipakai untuk kejahatan cyber,” kata perusahaan tersebut yang di kutip dari Agen Judi Online Terpercaya.
Tren Mikro Inc menjelaskan faksinya lakukan penangkalan gempuran cyber dengan meminimalisasikan kerusakan.
panahannya saat berlaga dalam Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diadakan tanpa pemirsa dari kelompok umum itu sebagai keputusan di tengah-tengah keadaan genting Covid-19 yang diterapkan di Ibu Kota Jepang.

“Kami membuat perlindungan situs sah dan situs komite eksekutor,” kata perusahaan itu.
Berdasar data dari Tren Mikro Inc, gempuran cyber menerpa acara Olimpiade Musim Dingin terbaru.
Simak juga: 400 Juta Gempuran Cyber Ke arah Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020
Perusahaan pelindungan internet itu menyebutkan jika gempuran cyber terjadi pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 ada 600 juta serangan cyber.
Sedikitnya, saat itu, ada 400 juta gempuran cyber ke arah acara Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 berjalan pada 23 Juli 2021 sampai 8 Agustus 2021.
Sementara, Paralimpiade Tokyo 2020 terwujud di 24 Agustus 2021 sampai dengan 5 September 2021.
“Ada 400 juta gempuran cyber,” kata eksekutor Tokyo 2020 dalam pengakuan terbaru, Selasa (5/10/2021).
Bila dibanding, gempuran cyber pada ke-2 acara itu tetap semakin sedikit banyaknya daripada keadaan pada Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.