Jakarta, Data statistik Universitas John Hopkins per Minggu (17/1) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 2.020.042 jiwa akibat virus corona
Angka tersebut didapat kurang lebih satu tahun setelah virus corona muncul dari Kota Wuhan, China,dan menyebar ke seluruh dunia.
Kemudia, menurut data Universitas John Hopkins, kasus corona sudah mencapai 94.410.568 kasus. di Amerika Serikat dan juga India merupakan dua negara dengan jumlah kasus corona tertinggi di dunia.
Beberapa ahli kesehatan memprediksi jumlah kasus kematian akibat virus corona di seluruh dunia lebih tinggi dari yang tercatat pada statistik tersebut. Karena, data statistik selama ini hanya mencatat data pasien yang meninggal dunia akibat mengidap Covid-19.
Tidak hanya itu, pengujian corona yang belum memadai di banyak negara juga menambah jumlah kematian tambahan akibat Virus Covid-19.
Seperlima kematian akibat Covid-19 mungkin tidak tercatat, menurut pendapat Direktur Institute for Health Metrics Evaluation, University of Washington, Christopher Murray,
Ujar Murray “Kami telah menemukan bahwa rata-rata, total kematian 20 persen lebih tinggi daripada jumlah kematian yang dilaporkan,”
Murray mengatakan tingkat kematian tersebut juga bervariasi secara substansial di berbagai negara, “Ada kasus ekstrem seperti Ekuador, Peru, atau Rusia di mana kematian total 300-550 persen lebih tinggi dari pada yang dilaporkan. Tetapi, sejauh ini kami memiliki data rata-rata jumlah kematian sebenarnya 20 persen lebih tinggi,” ucap Murray.
DI BACA JUGA :
I’m commenting to make you be aware of of the excellent discovery my friend’s daughter found browsing your site. She picked up several things, with the inclusion of what it’s like to possess a wonderful giving heart to let a number of people very easily learn about certain tortuous subject matter. You undoubtedly did more than visitors’ desires. I appreciate you for producing those warm and friendly, trusted, informative and easy thoughts on the topic to Emily.