Promotor Bob Arum menyebutkan sosok Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai salah satunya figur yang bertanggungjawab atas tidak maksimumnya tanding Tyson Fury versus Deontay Wilder dari sisi pemirsa.
Bob Arum mengatakan larangan tiba untuk wisatawan asal Inggris membuat pertandingan Tyson Fury versus Wilder yang diadakan di T-Mobile Tempat tidak laku terjual. Dia juga mempersalahkan peraturan larangan itu sebagai pemicu tidak maksimumnya pemasaran ticket.

Karena larangan itu juga, Bob Arum pilih realitas dan senang dengan pemasaran yang ada selama ini.
“Pemasaran ticket jalan baik sekali. Tetapi saksikan di luar, berjalanlah di kota. Ke mana beberapa orang Inggris? Biden membuat mereka tidak dapat masuk.”
“Pemerintahan baru menarik larangan kehadiran pada 1 November. Hal tersebut pasti tidak menolong tanding ini, kan? Itu argumen kita tidak memperoleh kesemarakan yang serupa,” sebut Bob Arum seperti Kutip Dari Agen Judit Online Terpercaya.
Bob Arum juga mengharap stadion yang susah berisi penuh dapat diganti oleh penghasilan dari pemasaran pay per
“Saya pikir ( penjualan ) pay per view kelihatan lebih bagus dibandingkan awalnya,” papar Bob Arum.
Tyson Fury merupakan petinju asal Inggris yang sekarang ini memegang sabuk kelas berat versi WBC. Tyson Fury sukses menaklukkan Wilder untuk merampas sabuk itu di tahun kemarin.
Tyson Fury sempat diberitakan akan bertarung musuh Anthony Joshua yang datang dari Inggris untuk persaingan perebutan semua gelar sabuk kelas berat. Tetapi Wilder aktifkan klausul rematch hingga Tyson Fury harus menantang Wilder kembali lebih dahulu.
Anthony Joshua sendiri barusan kalah angka dari Oleksandr Usyk hingga sekarang ini sabuk juara WBA, IBF, WBO, dan IBO berada di tangan Usyk.