Cara Chelsea mulai labil dalam beberapa minggu paling akhir. Team Thomas Tuhel masih kuat, tetapi mulai alami permasalahan tidak konsisten.
Chelsea dipandang seperti salah satunya team paling kuat di Eropa sekarang ini. Mereka mengawali musim 2021/22 dengan baik sekali, sempat pimpin klassemen sementara Premier League.
Tetapi, The Blues mulai kehilangan momen dalam pertandingan-pertandingan paling akhir. Cidera pemain dan pengurangan perform jadi permasalahan untuk Tuhel.
Terdaftar, Chelsea cuman dapat menuai 3 kemenangan dalam 7 laga paling akhir. Lalu, apa kata Tuhel masalah permasalahan ini?

Masalah tiga pertandingan paling akhir
Kesusahan Chelsea diawali dengan mangkirnya beberapa pemain utama. Tuhel harus memeras otak tentukan line-up, tetapi hasilnya kurang optimal.
Tiga laga paling akhir, Chelsea harus berusaha susah payah menaklukkan Watford (2-1), kalah atas West Ham (2-3), dan ditahan Zenit (3-3).
“Untuk pertamanya kali kami berasa jika kami belum siap bermain saat menantang Watford, kami tidak dapat menyeimbangi intensif laga semenjak awalnya,” tutur Tuhel.
“West Ham, set pertama kami sangatlah baik, set ke-2 cukup, tetapi hasilnya jelek untuk kami.”
“Lalu kami mengubah besar dalam tim melawan Zenit dan kemenangan lepas dari pegangan kami pada menit akhir,” paparnya.
Ada permasalahan
Tuhel pun tidak menentang kesusahan Chelsea. Ia mengaku teamnya lagi ada pada awal saat-saat susah, tetapi sekarang yang lebih bernilai ialah cari jalan keluar.
“Jujur saja, bila Anda sempat 4x unggul dalam dua laga dan malah usai cukup dengan satu point dan enam kecolongan, ini bukanlah waktunya untuk bersandiwara tidak ada permasalahan,” lanjut Tuhel.
“Benar ada permasalahan dan saya anggap ini cuman masalah detil, masalah beberapa hal kecil. Kami tak perlu mencemaskan foto besarnya,” pungkasnya.
DIBACA JUGA :