Paul Pogba kini sedang menjadi perbincangan belakangan ini. Banyak pihak yang mengaku kalau gelandang Manchester United tersebut menjadi dalang tersingkirnya Timnas Prancis dari ajang Euro 2020 tersebut.
Seperti yang kita diketahui, perjalanan Prancis dalam ajang Euro 2020 tersebut terhenti di babak 16 besar. Mereka dipastikan tersingkir setelah tumbang kenika mewalan Swiss pertandingan drama adu penalti dengan skor 4-5 itu.
Pertandingan tersebut berlanjut sampai ke babak adu penalti karena kedua itu negara bermain imbang dengan skor 3-3 sampai akhir perpanjangan waktu pun skor dua negara tersebut tetap sama. sebelum itu terjadi, Prancis sebenarnya sudah berada dalam situasi unggul dengan skor yang baik dan menyakinkan untuk maju ke babak selanjutnya.
Les Blues tersebut sempat unggul 3-1 hingga di pertengahan babak kedua. Aroma kemenangan sangat tercium sekali dan pekat sampai gol dari Haris Seferovic dan Mario Gavranovic tersebut membuat rencana pesta Prancis buyar sekitikah.
banyak sekali berita mengejutkan soal apa yang terjadi di saat pertandingan itu. Salah satunya adalah pemain Prancis ketika Swiss berhasil mencetak gol kedua itu.
Banyak yang meyakini kalau Pogba adalah pusat permasalahan di lapangan. Analisa mantan pemain Timnas Prancis, Emmanuel Petit, semuanya berawal ketika Pogba kehilangan bola sebelum gol kedua Swiss terjadi.
“Kami hanya bermain apik selama 20 menit setelah [penjaga gawang Prancis, Hugo] Lloris menghentikan penalti. Setelahnya, kami terlihat yakin dan seperti tim yang bagus,” ujarnya kepada PaddyPower.
“Namun kemudian ada satu insiden – Pogba kehilangan bola yang menyebabkan gol kedua Swiss – dan Prancis kolaps. Kami kehilangan semuanya. Konsentrasi, semangat tim, hasrat – yang terburuk, kami mulai bertengkar di lapangan,” lanjutnya.Menurut laporan L’Equipe, Pogba dan Rabiot diketahui saling bertengkar di lapangan. Rabiot diketahui tak senang dengan kontribusi Pogba pada pertahanan. Begitu juga dengan pemain Bayern Munchen, Benjamin Pavard.
“Ada pertengkaran besar antara Rabiot dan Pogba setelah gol kedua Swiss dan dari situ kami jadi tidak punya kendali, tidak memiliki kepercayaan diri. Kami terlihat biasa – ini sulit untuk dijelaskan,” kata Petit lagi.
“Bahkan ada pertengkaran di bangku penonton antara keluarga Rabiot, Mbappe dan Pogba setelah gol kedua – ibunda Rabiot berkata kepala besar Mbappe telah merusak tim.”
“Kemudian penalti Mbappe berhasil dihentikan dalam drama adu penalti. Kami terlihat jauh berbeda dari tim pemenang Piala Dunia [pada tahun 2018 lalu],” tutup Petit.
DIBACA JUGA :
Good article, lemme know when you’re in southern california next